Saturday, September 1, 2018

Kegiatan Belajar 1 Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)

Jaringan Berbasis Luas


  • Pengenalan Jaringan Berbasis Luas
 Satu perbedaan utama LAN dengan WAN adalah organisasi harus berlangganan kepada penyedia jaringan dari perusahaan penyedia jaringan yang ada.

 Sebuah WAN menggunakan jalur data untuk membawa data menuju ke internet dan menghubungkan lokasi lokasi perusahaan yang terpisah pisah. Telepon dan layanan data yang paling banyak digunakan pada WAN.

 Perangkat pada pelanggan disebut CPE (Customer Premises Equipment). Pelanggan memiliki sendiri atau menyewa dari service provider

Media ini sering disebut dengan local loop
Perangkat yang meletakkan data ke local loop disebut DCE (Data Circuit-terminating Equipment)

Jalur WAN menyediakan berbagai macam kecepatan data yang diukurdalam satuan kilobits per second
  • Perangkat WAN 
 WAN menghubungkan beberapa LAN melalui jalur komunikasi dari service provider. Karena   jalur komunikasi tidak bisa langsung dimasukkan ke LAN maka diperlukan beberapa perangkat interface.

Perangkat perangkat tersebut antara lain:

a. Router

LAN mengirimkan data ke Router, kemudian Router akan menganalisa berdasarkan informasi alamat pada layer 3. Kemudian Router akan meneruskan data tersebut ke interface WAN yang sesuai berdasarkan routing table yang dimilikinya.
Router adalah perangkat jaringan yang aktif dan intelegent dan dapat berpartisipasi dalam manajemen jaringan. Router mengatur jaringan dengan menyediakan kontrol dinamis melalui sumber daya dan mendukung tugas dan tujuan dari jaringan. Beberapa tujuan tersebut antara lain konektivitas, perfomansi yang reliabel, kontrol manajemen dan fleksibilitas.
b. CSU/DSU

Jalur komunikasi membutuhkan sinyal dengan format yang sesuai.Untuk jalur digital, sebuah Channel Service Unit (CSU) dan Data Service Unit (DSU) dibutuhkan. Keduanya sering digabung menjadi sebuah perangkat yang disebut CSU/DSU.
c. Modem

Modem adalah sebuah perangkat dibutuhkan untuk mempersiapkan data untuk transmisi melalui local loop. Modem lebih dibutuhkan untuk jalur komunikasi analog dibandingkan digital. Modem mengirim data melalui jalur telepon dengan memodulasi dan demodulasi sinyal. Sinyal digital ditumpangkan ke sinyal suara analog yang dimodulasi untuk ditransmisikan Pada sisi penerima sinyal analog dikembalikan menjadi sinyal digital atau demodulasi.
d. Communication Server

Communication Server mengkonsentrasikan komunikasi pengguna dial-in dan remote akses ke LAN. Communication Server memiliki beberapa interface analog dan digital serta mampu melayani beberapa user sekaligus.
  • Setandar WAN
 WAN menggunakan OSI layer tetapi hanya fokus pada layer 1 dan 2. Standar WAN pada umumnya menggambarkan baik metodepengiriman layer 1 dan kebutuhan layer 2, termasuk alamat fisik, aliran data dan enkapsulasi
Protokol layer 1 menjelaskan bagaimana menyediakan secara elektris, mekanis, operasi dan fungsi koneksi yang disediakan oleh service provider.

Data link layer menjelaskan bagaimana data dienkapsulasi untuk transmisi ke remote site, dan mekanisme untuk pengiriman yang menghasilkan frame. Ada bermacam macam teknologi yang digunakan seperti ISDN, Frame Relay atau Asynchronous Transfer Mode (ATM). Protokol ini menggunakan dasar mekanisme framing yang sama, yaitu High-Level Data Link Control (HDLC) atau satu dari beberapa variannya seperti Point to Point Protocol. 
  • DasAr Dasar Routing
Routing Langsung dan Tidak Langsung
 Proses pengiriman datagram IP selalu menggunakan tabel routing.

jaringan TCP/ IP yang menggunakan teknologi Ethernet. Pada jaringan tersebut host osiris mengirimkan data ke host seth, alamat tujuan datagram adalah ip address host setalah dan alamat sumber datagram adalah ip address host osiris.

      Frame yang dikirimkan oleh host osiris juga memiliki alamat tujuan frame MAC Address host Seth dan alamat sumbernya adalah host osiris. Pada saat host osiris mengirimkan frame, host seth membaca bahwa frame tersebut ditujukan kepada alamat ethernetnya.
     Setelah melepas header frame, host seth kemudian mengetahui bahwa IP address tujuan datagram tersebut juga adalah IP addressnya. Dengan demikian host seth meneruskan datagram ke lapisan transport untuk diproses lebih lanjut.

Jenis Konfigurasi Routing

Konfigurasi routing secara umum terdiri dari 3 macam yaitu:

1) Minimal Routing
       Dari namanya dapat diketahui bahwa ini adalah konfigurasi yang paling sederhana tapi mutlak diperlukan.

2) Static Routing
       Konfigurasi routing jenis ini biasanya dibangun dalam network yang hanya mempunyai beberapa gateway, umumnya tidak lebih dari 2 atau 3. Static routing dibuat secara manual pada masing-masing gateway.

3) Dynamic Routing
      Dalam sebuah network dimana terdapat jalur routing lebih dari satu rute untuk mencapai tujuan yang sama biasanya menggunakan dynamic routing. Dan juga selain itu network besar yang terdapat lebih dari 3 gateway. Dengan dynamic routing

    1. Routing Protocol
  Protokol routing merupakan aturan yang mempertukarkan informasi routing yang nantinya akan membentuk tabel routing sedangkan routing adalah aksi pengiriman-pengiriman paket data berdasarkan tabel routing tadi

a. Interior Routing Protocol
    Sesuai namanya, interior berarti bagian dalam. Dan interior routing protocol digunakan dalam sebuah network yang dinamakan autonomus systems (AS) . AS dapat diartikan sebagai sebuah network (bisa besar atau pun kecil) yang berada dalam satu kendali teknik. AS bisa terdiri dari beberapa sub network yang masing-masingnya mempunyai gateway untuk saling berhubungan. Interior routing protocol mempunyai beberapa macam implemantasi protokol, yaitu:

1) RIP (Routing Information Protocol)
    Merupakan protokol routing yang paling umum dijumpai karena biasanya sudah included dalam sebuah sistem operasi, biasanya unix atau novell. RIP memakai metode distance-vector algoritma. Algoritma ini bekerja dengan menambahkan satu angka metrik kepada ruting apabila melewati satu gateway. Satu kali data melewati satu gateway maka angka metriknya bertambah satu (atau dengan kata lain naik satu hop). RIP hanya bisa menangani 15 hop, jika lebih maka host tujuan dianggap tidak dapat dijangkau. Oleh karena alasan tadi maka RIP tidak mungkin untuk diterapkan di sebuah AS yang besar. Selain itu RIP juga mempunyai kekurangan dalam hal network masking

2) OSPF (Open Shortest Path First)
   Merupakan protokol routing yang kompleks dan memakan resource komputer. Dengan protokol ini, route dapat dapat dibagi menjadi beberapa jalan. Maksudnya untuk mencapai host tujuan dimungkinkan untuk mecapainya melalui dua atau lebih rute secara paralel.

b. Exterior Protocol
   AS merupakan sebuah network dengan sistem policy yang pegang dalam satu pusat kendali. Internetterdiri dari ribuan AS yang saling terhubung. Untuk bisa saling berhubungan antara AS, maka tiap-tiap AS menggunakan exterior protocol untuk pertukaran informasi routingnya. Informasi routing yang dipertukarkan bernama reachability information (informasi keterjangkauan). Tidak banyak router yang menjalankan routing protokol ini. Hanya router utama dari sebuah AS yang menjalankannya. Dan untuk terhubung ke internet setaip AS harus mempunyai nomor sendiri.
1) EGP (Exterior Gateway Protocol)
Protokol ini mengumumkan ke AS lainnya tentang networknyang berada di bawahnya.
2) BGP (Border Gateway Protocol)
BGP sudah mempertimbangkan rute terbaik untuk dipilih. Seperti EGP, BGP juga mepertukarkan reachability information.
2. ARP
   Untuk keperluan mapping IP address ke Alamat Ethernet maka di buat protokol ARP (Address Resolution Protocol).
    Penerjemahan dari IP address ke alamat Ethernet dilakukan dengan melihat sebuah tabel yang disebut sebagai cache ARP, lihat tabel 
1. Entri cache ARP berisi IP address host beserta alamat Ethernet untuk host tersebut. Tabel ini diperlukan karena tidak ada hubungan sama sekali antara IP address dengan alamat Ethernet. IP address suatu host bergantung pada IP address jaringan tempat host tersebut berada, sementara alamat Ethernet sebuah card bergantung pada alamat yang diberikan oleh pembuatnya.


Saat ini host A telah memiliki entri untuk host B di tabel cache ARP, dengan demikian datagram IP yang semula dimasukkan ke dalam antrian dapat diberi header Ethernet dan dikirim ke host B. Secara ringkas proses ARP adalah:

a. Host mengirimkan paket ARP request dengan alamat broadcast Etehrnet
b. Datagram IP yang dikirim dimasukkan ke dalam antrian.
c. Paket ARP respon diterima host dan host mengisi tabel ARP dengan entri baru.
d. Datagram IP yang terletak dalam antrian diberi header Ethernet.
e. Host mengirimkan frame Ethernet ke jaringan.

   Setiap data ARP yang diperoleh disimpan dalam tabel cache ARP dan cache ini diberi umur. Setiap umur entri tersebut terlampaui,

c) Enkapsulasi HDLC (High-Level Data Link Control)
Pada umumnya, komunikasi serial berdasarkan protokol character oriented. Protokol bit oriented lebih efisien tetapi mereka juga proprietary. Pada tahun 1979, ISO menyetujui HDLC sebagai standar untuk protokol bit oriented pada data link layer yang mengenkapsulasi data pada synchronous serial data link. Sejak 1981, ITU-T telah mengembangkan berbagai seri dari pengembangan HDLC.

Beberapa contoh dari protokol tersebut adalah:
1) Link Access Procedure, Balanced ( LAPB ) untuk X.25
2) Link Access Procedure on the D channel ( LAPD ) untuk ISDN
3) Link Access Procedure for Modem ( LAPM ) dan PPP untuk modem
4) Link Access for Frame Relay ( LAPF ) untuk Frame Relay.

   HDLC menggunakan transmisi serial synchronous yang menyediakan komunikasi bebas error diantara 2 titik. HDLC menjelaskan struktur frame Layer 2 yang memperbolehkan flow control dan error control menggunakan acknowledgment dan windowing scheme. Setiap frame memiliki format yang sama, baik frame data atau control. Pada router merk tertentu, HDLC yang digunakan merupakan proprietary sendiri. HDLC menggunakan sebuah field proprietary. Field ini memungkinkan beberapa network layer protocol untuk berbagi jalur serial yang sama. HDLC merupakan default Layer 2 protokol untuk interface serial

HDLC mempunyai tiga tipe frame, dimana setiap frame memiliki format yang berbeda yaitu:

1) Information frame (I -frames), membawa data untuk dikirimkan.
Menambahkan flow dan error control, dimana data mungkin minta dikirimkan ulang (piggyback).
2) Supervisory frame (S-frames), menyediakan mekanisme request dan respond ketika piggybacking tidak digunakan.
3) Unnumbered frames (U-frames), menyediakan tambahan fungsi pengontrolan jalur seperti setup koneksi dll.
 Satu atau 2 bit pertama dari field control mengidentifikasikan tipe frame. Pada field control dari I -frames, send-sequence number menunjuk pada nomor frame yang dikirimkan selanjutnya. Receive sequence number menunjukan nomer dari frame yang diterima selanjutnya. Kedua pengirim dan penerima memelihara send dan receive sequence number.

d) Enkapsulasi PPP (Point to Point Protocol)

PPP terdiri dari dua sub-protocol yaitu:

1) Link Control Protocol (LCP), digunakan untuk membangun jalur point-to-point
2) Network Control Protocol (NCP), digunakan untuk mengkonfigurasi berbagai protokol network layer.

PPP dapat mengkonfigurasi berbagai tipe interface fisik yaitu:
1) Asynchronous serial
2) Synchronous serial
3) High-Speed Serial Interface ( HSSI )
4) ISDN

   PPP menggunakan LCP untuk menegosiasikan dan pilihan kontrol setup pada data link WAN. PPP menggunakan komponen NCP untuk enkapsulasi dan pilihan negosiasi untuk berbagai protokol network layer. LCP berada di atas physical layer dan digunakan untuk membangun, mengkonfigurasi dan mengetes koneksi data link.

   PPP juga menggunakan LCP untuk secara otomatis menyetujui pilihan
format enkapsulasi

format enkapsulasi

1) Authentication, pilihan otentikasi membutuhkan sisi pemanggil untuk memasukkan informasi untuk membantu terpanggil mendapatkan ijin sesuai setting network administrator jaringan terpanggil. Ada dua pilihan otentikasi yaitu Password Authentication Protocol (PAP) dan Challenge Handshake Authentication Protocol (CHAP).

2) Compression, pilihan kompresi meningkatkan efektifitas throughput pada koneksi PPP dengan mengurangi sejumlah data pada frame yang harus melalui jalur. Protokol akan medekompres frame pada tujuan. Dua protokol kompresi yang tersedia adalah Stacker dan Predictor.

3) Error detection, mekanisme error detection dengan PPP memungkinkan proses untuk mengidentifikasi kondisi

4) Multilink, CISCO IOS Release 11.1 dan sesudahnya mendukung PPP multilink. Ini alternatif yang menyediakan load balance melalui interface router dimana PPP digunakan.

5) PPP Callback, untuk penangan keamanan di masa yang akan datang. Dengan pilihan LCP, sebuah router dapat berperilaku sebagai client callback atau sebagai server callback. Client melakukan inisialisasi call, meminta agar bias di callback, dan mengakhiri callback. Router callback menjawab inisialisasi call dan melakukan panggilan jawaban ke client berdasarkan konfigurasinya.

LCP juga akan melakukan:
1) Menangani berbagai batas dari ukuran paket
2) Mendeteksi kesalahan konfigurasi yang umum
3) Mengakhiri jalur
4) Memastikan ketika jalur berfungsi baik atau ketika sedang rusak

Field pada frame PPP adalah sebagai berikut:

1) Flag, mengidentifikasi awal atau akhir frame dan konsisten berisi urutan biner 01111110.
2) Address, berisi broadcast address standar, dimana urutan biner 11111111. PPP tidak memberikan alamat individu untuk setiap station.
3) Control, 1 byte yang berisi urutan biner 00000011, dimana panggilan untuk transmisi data user tidak berurut.
4) Protocol, 2 byte yang mengidentifikasi protokol yang di enkapsulasi data field data pada frame.
5) Data, 0 atau lebih byte yang berisi datagram untuk protokol yang dispesifikasikan pada field protocol. Akhir field data dapatditemukan dengan lokasi dari urutan flag penutup. Maksimum panjang field default adalah 1.500 byte.
6) FCS, normalnya 16 bit atau 2 byte yang menunjukkan karakter extra yang ditambahkan pada frame untuk fungsi error control.

Tiga sesi pembangunan PPP adalah:


  1. Fase Pembangunan Jalur
  2. Fase Authentication
  3. Fase Protokol Network Layer

PAP menyediakan metode sederhana untuk meremote node untuk mengidentifikasi pembangunan,

B. Jaringan Nirkabel

    Jaringan nirkabel atau yang biasa disebut dengan Wireless adalah koneksi antar satu perangkat dengan perangkat lainnya tanpa menggunakan media kabel,namun menggunakan media gelombang radio.
1. Pengenalan Jaringan Nirkabel
   Jaringan nirkabel atau wireless network adalah sebuah teknologi jaringan telekomunikasi dan informasi yang digunakan untuk berbagai peralatan teknologi informasi yang tidak menggunakan kabel.

   jaringan nirkabel adalah standar protokol 802.11, yang juga dikenal sebagai Wi-Fi. Protokol 802.11 merupakan protokol radio.

2. Perangkat Jaringan Nirkabel 
    Dalam membangun sebuah jaringan nirkabel, diperlukan beberapa perangkat atau device utama di antaranya adalah : antenna, access point dan wireless adapter. Pada bab ini akan dijelaskan karakteristik serta jenis-jenis dari perangkat jaringan nirkabel tersebut.

a. Antena
    Antena adalah alat yang digunakan untuk menambahkan daya pancar dari sinyal analog. Dan akan menyebarkan daya pancar melalui suatu medium udara.

Jenis – jenis antena dapat digolongkan menjadi 2 jenis utama yaitu :

1) Antena Directional (Antena Pengarah)
Jenis antena ini digunakan pada sisi client dan mempunyai gain yang sangat tinggi yang diarahkan ke Access point

umumnya pada fokus yang sangat sempit, dan biasanya digunakan untuk koneksi point to point, atau multiple point, macam antena direktional seperti antena grid, dish “parabolic”, yagi, dan antena sectoral.

2) Antena Omnidirectional (Omni)
    Antena WiFi ini memiliki bentuk menyerupai tongkat namun lebih kecil. Antena Omni sering digunakan pada Access point (AP).


3. Jaringan Nirkabel Di Masa Depan

Teknologi jaringan nirkabel tersebut.

a. Topologi Ad-Hoc
b. Topologi infrastruktur Topologi infrastruktur

jaringan nirkabel yang khusus menggunakan perangkat Access point (AP) ataupun Base Transceiver Station (BTS) dikelompokkan menjadi 2 jenis tolopogi yaitu:

1) Point-to-point (P2P) 
Jaringan point to point adalah jaringan nirkabel yang menghubungkan antar BTS atau antar access point

2) Point-to-Multipoint (PMP)
Topologi jaringan point to multipoint adalah topologi jaringan nirkabel yang menghubungkan satu Access point (AP) atau BTS ke banyak titik (node) perangkat wireless (WiFi).

beberapa keunggulan dari topologi jaringan Point-to-Multipoint :

a) Mampu membentuk jaringan yang baik walaupun diantaranya terdapat penghalang atau biasanya disebut NLOS (Not Line of Sight).
b) 1 buah akses point dapat melayani beberapa station
c) Dapat sebagai base station
d) Menggunakan antena omni atau sectoral
e) Jika client berada pada satu area kita bisa menggunakan flat panel
f) Mengunakan standard 802.11 b/g biar semua device bisa terkoneksi.

teknologi jaringan nirkabel adalah sebagai berikut :
a) Semakin tinggi frekuensi maka : bandwidth semakin besar, harga semakin mahal dan coverage area semakin kecil.
b) Semakin rendah frekuensi maka : bandwidth semakin kecil, harga lebih murah dan coverage area lebih jauh.

5. Klasifikasi berdasarkan jarak jangkauan

a. Wireless WAN (Wide Area Network) 
Wireless Wide Area Network adalah jaringan nirkabel yang pada umumnya menjangkau area luas misalnya menghubungkan kantor pusat dan cabang antar provinsi.

b. Wireless MAN (Metropolitan Area Network) 
Wireless Metropolitan Area Network (WMAN) adalah jaringan nirkabel network yang menghubungkan beberapa jaringan WLAN

c. Wireless LAN (Lokal Area Network).
Jaringan nirkabel biasaya dikenal dengan istilah jaringan WiFi (Wireless Fidelity), untuk jarak jangkauan dalam satuan sekian ratus meter

Terdapat beberapa standar untuk teknologi wireless LAN, diantaranya adalah :
1) 802.11b, perangkat dengan standar versi ini mempunyai kecepatan transfer data sampai 11Mbps pada frekuensi 2,4 GHz.

2) 802.11a, perangkat dengan standar versi ini mempunyai kecepatan transfer data sampai 54 Mbps pada frekuensi 5 GHz.

3) 802.11g, perangkat dengan standar versi ini mempunyai kecepatan transfer data sampai 54 Mbps pada frekuensi 2,4 GHz.
 Wireless LAN merupakan teknologi yang berhasil dan populer

d. Wireless PAN (Personal Area Network) 
    Personal Area Network (PAN) adalah jaringan komputer personal atau pribadi yang digunakan untuk komunikasi antara komputer perangkat (termasuk telepon dan asisten pribadi digital) dekat dari satu orang.

Contoh dari jaringan nirkabel PAN adalah teknologi Bluetooth, Infrared, dan ZigBee.

setidaknya terdapat 3 hal yang mempengaruhi jarak jangkauan dari perangkat yang digunakan, yaitu :
1) Power, dimana semakin besar daya, semakin jauh jaraknya.
2) Frekuensi, dimana semakin besar frekuensi jaraknya semakin pendek.
3) Alat yang digunakan.Misalnya penguatan antena, loss pada kabel, sensitifitas penerima.

C. Permasalahan Jaringan Nirkabel
 Jaringan nirkabel atau lebih dikenal dengan Wi-Fi

contoh penyebab kelemahan pada konfigurasi adalah kecenderungan administrator yang menerapkan konfigurasi default dari fasilitas atau tools yang disediakan oleh vendor perangkat tersebut

kelemahan dari jaringan nirkabel ini dapat di identifikasi sebagai berikut:

1. Kelemahan nirkabel pada Lapisan Fisik (Physical Layer)

Wifi menggunakan gelombang radio pada frekuensi milik umum yang bersifat bebas digunakan oleh semua kalangan dengan batasan -batasan tertentu. Setiap wifi memiliki area jangkauan tertentu tergantung power dan antenna yang digunakan. Tidak mudah melakukan pembatasan area yang dijangkau pada wifi. Hal ini menyebabkan berbagai dimungkinan terjadi aktivitas antara lain:

a. Interception atau penyadapan 
Penyadapan sangat mudah dilakukan, dan sudah tidak asing lagi bagi para hacker. Berbagai tools dengan mudah di peroleh di internet. Berbagai teknik kriptografi dapat di bongkar menggunakan tools-tools tersebut.

b. Injection atau injeksi
 Pada saat transmisi melalui radio, dimungkinkan dilakukan injection karena berbagai kelemahan pada cara kerja wifi dimana tidak ada proses validasi siapa yang sedang terhubung atau siapa yang memutuskan koneksi saat itu.

c. Jamming
 Jamming sangat dimungkinkan terjadi, baik disengaja maupun tidak disengaja karena ketidaktahuan pengguna wireless tersebut.

d. Locating Mobile Node 
Dengan berbagai software, setiap orang mampu melakukan wireless site survey dan mendapatkan informasi posisi letak setiap Wifi dan beragam konfigurasi masing masing. Hal ini dapat dilakukan dengan peralatan sederhana seperti PDA atau laptop dengan di dukung GPS sebagai penanda posisi.

e. Access Control
 Dalam membangun jaringan nirkabel perlu di design agar dapat memisahkan node atau host yang dapat dipercaya dan host yang tidak dapat dipercaya. Sehingga diperlukan access control yang baik.

 f. Hijacking 
Serangan MITM (Man In The Middle) yang dapat terjadi pada nirkabel karena berbagai kelemahan protokol tersebut sehingga memungkinkan terjadinya hijacking atau pengambil alihan komunikasi yang sedang terjadi dan melakukan pencurian atau modifikasi informasi.

2. Kelemahan pada Lapisan MAC (Data Layer)

3. Aspek gangguan sinyal jaringan nirkabel 
Dalam daerah Fresnel zone tidak boleh ada pengganggu sinyal

jaringan nirkabel akan terganggu. Beberapa efek yang akan terjadi diantaranya adalah:

a. Reflection (Refleksi)
b. Refraction (Refraksi) atau Scattering
c. Diffraction (Difraksi)

 Gelombang yang menabrak melewati halangan (obstacle) dan masuk ke daerah bayangan.


Berikut 6 kesalahan pada jaringan nirkabel beserta cara perbaikan nya:

1. Jaringan lambat Pernahkah Anda menggunakan wi-fi di tempat umum/kantor, tiba-tiba koneksi menjadi lambat? hal tersebut terjadi karena jumlah pengguna sangat banyak, terutama pada jam-jam sibuk. Untuk menangkal hal tersebut, kita dapat membatasi bandwith yang diterima oleh setiap user, dengan menggunakan bandwith manajemen.

2. Lupa password Password memiliki peran vital dalam jaringan wireless, karena dengannya kita dapat membatasi pengguna yang dapat terhubung pada jaringan kita. Namum pernahkah Anda kelupaan password? jika ia, lakukan peresetan modem/access point kepengaturan semula, sehingga kita dapat mengatur password baru lagi.


3. Lupa mengatur IP address IP address merupakan suatu alamat pada komputer agar komputer dapat terhubung satu sama lain, ip address terbagi atas DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) danstatic.

4. Sinyal lemah Sinyal lemah merupakan hal yang paling tidak diharapkan, hal ini terjadi akibat banyak faktor.

Sinyal lemah merupakan hal yang paling tidak diharapkan, hal ini terjadi akibat banyak faktor. 
a) Ramainya pengguna.
 Hal ini menjadi kendala bagi para pengguna jaringan terbuka, karena dengan ramainya pengguna, maka akan membuat jaringan dan sinyal melemah. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan hotspot tambahan, yang dapat mengcover jumlah pengguna yang melebihi batas. 

b) Berada jauh dari hotspot. 
Jarak merupakan hal yang mempengaruhi tingkat device (laptop/smartphone) dalam menjangkau sinyal access point. Oleh karena itu untuk menghindari hal tersebut kita bisa mencoba untuk memilih tempat duduk yang berada di dekat access point. 

c) Wireless network adapter terdisable 
Pernahkah Anda melihat tanda silang pada logo jaringan laptop Anda? padahal Anda berada pada lokasi yang memiliki access ke internet, hal ini terjadi karena Anda mendisable wireless network adapter secara sengaja maupun tidak sengaja pada laptop anda. Agar laptop anda dapat mendeteksi jaringan yang ada, maka anda harus men-enablekan wireless network adapter. 

d) Lupa membayar tagihan bulanan 
Poin terakhir ini merupakan masalah klasik yang sering terjadi pada akhir bulan. Walaupun ini bukan masalah teknis, tapi kalau hal ini terjadi akan membuat kita tidak dapat terkoneksi ke internet dalam waktu yang tidak dapat diketahui (sampai kita membayar tagihan).

D. Jaringan Fiber Optic

1. Fungsi Fiber Optik

menghubungkan antar komputer atau pengguna satu sama lain dan dalam lingkup jaringan tertentu

2. Kelebihan dan Kekurangan Fiber Optik

a) Kelebihan Fiber Optik

1) Jenis kabel Fiber Optik ini memiliki kemampuan mengantarkan data dengan kapasitas besar serta jarak transmisi yang sangat jauh. Dengan kapasitas Gigabyte per detik maka memberikan kebebasan bagi perusahaan-perusahaan internet dan telepon memilih bandwith tinggi.

2) Meskipun memiliki kemampuan yang besar bentuk fisik dari kabel ini lebih kecil jika dibandingkan dengan jenis lain karena bahannya dari serat kaca dan plastik. Hal ini memungkinkan tersedianya ruang yang cukup besar.

3) Karena tidak menggunakan arus listrik kabel Fiber Optik ini bebas dari gangguan sinyal elektromagnetik, sinyal radio, serta mempunyai ketahanan yang cukup kuat juga sehingga banyak digunakan perusahaan – perusahaan besar.

4) Meskipun memiliki kecepatan akses yang tinggi namun tetap kemungkinan hilangnya data sangatlah rendah, jadi anda tidak perlu mengkhawatirkan validitas data.

5) Karena tidak menggunakan listrik maka kemungkinan adanya konsleting juga tidak akan terjadi, jadi dalam hal keamanan juga sangat terjamin.

b) Kekurangan Fiber Optik

1) Kekurangan terbesar dari kabel Fiber Optik adalah harganya yang cukup tinggi, hal ini sangatlah wajar mengingat bahan – bahan yang digunakan serta pemasangannya. Oleh sebab itu pengguna kabel jenis bukanlah sembarangan melainkan perusahaan atau penyedia jasa komunikasi yang memang menginginkan akses lebih cepat.

2) Selain memakan biaya besar pada saat pemasangan, untuk perawatan Fiber Optik pun juga memerlukan biaya yang tidak sedikit melihat alat – alat yang digunakan juga tidaklah murah.

3) Perhatikan juga penempatan kabel Fiber Optik, biasanya dipasang pada jalur yang berbelok atau yang memiliki sudut melengkung agar proses berjalannya gelombang bisa lebih lancar atau tidak terhambat.

c) Cara Kerja Fiber Optik

Jika pada kabel Coaxial atau Twisted panjangnya kabel seringkali menjadi penghambat namun hal ini tidak berlaku bagi kabel Fiber Optik. Bahan baku yang terbuat dari serat kaca murni mampu membawa cahaya untuk mentransmisikan data secara terus menerus tanpa menghiraukan panjangnya kabel yang digunakan. Intinya di dalam kabel Fiber Optik menggunakan cara kerja dengan memanfaatkan cermin untuk menghasilkan total internal reflection atau bahasa umumnya adalah refleksi total pada bagian serat kaca.

Itulah pengertian Fiber Optik yang perlu anda ketahui terutama jika anda ingin melakukan instalasi jaringan. Meskipun memiliki harga yang lumayan tinggi namun dengan melihat manfaat serta keuntungan yang diperoleh maka sangatlah wajar beberapa perusahaan besar lebih memilih jenis kabel ini.

E. Jenis-jenis Kabel Fiber Optic
      Kabel jaringan fiber optik terdiri dari beberapa jenis

1. Single-mode fibers
Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nanometer).

2. Multi-mode fibers
Mempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer)

jenis-jenis kabel fiber optik dibedakan menjadi beberapa tipe. Berikut ini diantaranya :

1. Tight Buffer (Indoor/Outdoor)
2. Breakout Cable (Indoor/Outdoor)
3. Aerial Cable/Self-Supporting
4. Hybrid & Composite Cable
5. Armored Cable
6. Low Smoke Zero Halogen (LSZH)
7. Simplex cable

8. Zipcord cable

F. Alat Kerja Fiber Optic

1. Fusion Splicer
2.Stripper Atau Miller
3. Cleaver
4. Optical Power Meter (OPM)
5. Optical Time Domain Reflectometer (RTDR)

6. Light Source
7. Optical Fiber Identifier
8. Visual Fault Locator
9. Bit Error Rate Test



G. Penyambungan Fiber Optic

1. Peralatan dan Bahan
a) Splicer
b) Pemotong tube
c) Cutter
d) Tang logam
e) Tang pengupas serat
f) Tang pemotong serat
g) Kain bersih
h) Alkohol
i) Tissue
j) Selotip
k) Spidol
l) Meteran
m) Thinner-B

n) Pelindung serat

Hal-Hal yang perlu diperhatikan dalam penyambungan Serat Optik

a) Sebelum melakukan splicing usahakan agar semua peralatan dan bahan serta tangan kita sebersih mungkin sebab adanya kotoran pada serat optik dapat menyumbang redaman pada serat.
b) Selalu letakkan tangan di belakang cutter ketika sedang melakukan pengupasan pelindung serat.
c) Jangan menginjak tube karena akan merusak core yang ada di dalamnya sehingga bisa menyebabkan core pecah atau retak.
d) Sebaiknya jangan mendekatkan cairan alkohol ke mata kita sebab cairan alkohol bisa menguap ke udara.
e) Jangan menggulung core dengan diameter yang sangat kecil karena bisa membuat core putus.
f) Jangan membuang core sembarangan sebab bila menembus kulit dikuatirkan bisa masuk ke aliran darah dan mengganggu kesehatan.
g) Selalu perhatikan perlindungan pada kaset agar air tidak dapat masuk kedalam kaset dan bisa merusak serat tersebut.

h) Ikuti prosedur atau langkah-langkah yang ada.

Langkah-Langkah Instalasi

a) Ukur dengan menggunakan meteran sepanjang +150cm (dalam keadaan baik) dari ujung kabel lalu tandai dengan isolasi atau spidol.

b) Untuk kabel udara terlebih dahulu mengupas logam dalam kabel yang berfungsi sebagai penopang kabel saat berada di udara dengan menggunakan cutter sepanjang batas tersebut lalu potong dengan tang logam.

c) Setelah itu mengupas pelindung tube yang berwarna hitam sepanjang batas tersebut. Langkah-langkah untuk membuka pelindung:


1) Sebaiknya dilakukan secara sedikit demi sedikit sepanjang 25 cm dengan cara digergaji dan jangan terlalu dalam karena akan mengenai tube.

2) Patahkan sedikit dan memutar pada bekas gergaji dan sudut patah tidak boleh 30o agar tube tidak ikut patah.

3) Lalu tarik sehingga yang terlihat hanya benang pelindung dan kupas benang tersebut dengan cutter sehingga yang terlihat hanya tube yang dilapisi jelly.

d) Bersihkan tube dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan thinner-B sampai bersih.

e) Ukur tube tersebut dari batas isolasi sepanjang +50 cm beri tanda dengan spidol. Lalu kupas tube pada batas tersebut dengan menggunakan pemotong tube dan sebaiknya dilakukan sedikit demi sedikit sepanjang 25 cm dengan cara memutar pemotong tube searah jarum jam sebanyak 2 kali lalu patahkan dan jangan lebih dari 30o agar serat optik tidak ikut patah, lalu tarik tube sehingga yang terlihat hanya serat optik saja yang dilindungi oleh jelly. Lakukan berulang-ulang sampai sepanjang + 100 cm dari ujung tube.


f) Bersihkan core tersebut dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan thinner-B sampai bersih.

g) Gulung serat optik dengan bentuk melingkar agar aman, tidak kotor dan tidak mengenai tanah.

Langkah-Langkah Splicing

a) Terlebih dahulu masukkan plastik khusus untuk melindungi bagian core yang telah di-splice satu persatu dengan diberi tanda dengan spidol.

b) Kupas core dari jaketnya menggunakan tang pengupas dengan cara memposisikan tang agak miring, tahan lalu tarik ke ujung core secara perlahan.

c) Setelah terkupas bersihkan core dengan tissue yang sudah dibasahi dengan alkohol sampai gesekannya mengeluarkan bunyi. Lakukan sebanyak 3 kali lalu keringkan dengan tissue.

d) Lalu masukkan ke dalam pemotong core dimana kita menempatkan ujung jaket pada skala antara 15 dan 20, lalu potong. Pada saat memotong, pisau harus dijalankan dengan kecepatan yang sesuai dan konstan.

e) Setelah itu kita masukkan ke dalam splicer yang berfungsi menyambung core dengan teknik fusion. Jangan sampai ujung core menyentuh sesuatu benda sebab akan menambah redaman.

f) Kemudian tekan tombol set maka secara otomatis splicer akan meleburkan kedua core dan menyambungnya. Tunggu sampai layar menunjukkan estimasi redaman lalu tekan reset maka layar akan kembali ke tampilan awal.

g) Setelah itu keluarkan core tersebut lalu geser plastik khusus tadi ke sisi core yang telah mengalami proses splice. Kemudian masukkan ke bagian splicer yang berfungsi untuk memanaskan plastik tersebut. Tunggu sampai splicer mengeluarkan bunyi lalu keluarkan.


h) Kemudian letakkan core kembali ke dalam kaset tadi

Rugi-Rugi Penyambungan
Rugi-rugi penyambungan dapat terjadi karena :
a) Perbedan struktur serat optik antara lain:1) Diameter core tidak sama.2) Letak core tidak berada di tengah.b) Kualitas penyambungan antara lain :1) permukaan serat tidak rata.2) Sumbu serat tidak sejajar.3) Penyimpangan sudut.4) Serat masih basah.5) Ujung serat menyentuh sesuatu.6. Kualitas Penyambungan
Untuk mendapatkan kualitas penyambungan yang baik harus diperhatikan :
a) Kualitas kabel yang sesuai spesifikasib) Alat sambung yang baik.c) Lingkungan harus bersih.d) Jointer harus berpengalaman.Dengan melakukan penyambungan secara fusion, kita diharapkan bisa memperoleh redaman yang sekecil mungkin.
H. Perangkat Pasif Jaringan Fiber Optic


Kehadiran teknologi Broadband membuat dunia telekomunikasi di Indonesia menjadi lebih baik. Internet berkecepatan tinggi yang semula hanya ada di angan saja, kini bisa dirasakan oleh banyak orang. Teknologi ini mampu menerima dan mengirim banyak informasi dalam waktu yang sangat singkat. Tentu, munculnya teknologi berkecepatan tinggi ini tidak terlepas dari keberadaan fiber optik.

1. Komponen Pasif Fiber Optik: Mengenal GPON, ONT, dan OLT

Salah satu jenis dari PON adalah GPON (Gigabit Ethernet PON)


a) GPON (Gigabit Passive Optical Network)
     GPON merupakan sebuah teknologi node akses yang diperlukan untuk mengantarkan layanan data,
b) OLT (Optical Line Terminal)
Optical Line Terminal merupakan sebuah komponen pasif fiber optik yang memiliki fungsi sebagai titik akhir dari layanan jaringan
c) ONT (Optical Network Termination)
ONT merupakan komponen pasif fiber optik berfungsi memberi tampilan tatap muka pada pengguna layanan. Sinyal optik yang ditransmisi diubah menjadi sinyal elektrik.


2. Keunggulan dan Kelemahan GPON

Berikut ini merupakan beberapa keunggulan dari GPON yang tidak dimililki jaringan lainnya, antara lain:


1) Mampu menghadirkan layanan triple play services (suara, data, dan video) pada layanan FTTx yang dilakukan melalui satu inti FO.2) Dapat membagi bandwidth hingga 32 ONT3) GPON bisa mengurangi penggunaan kabel pada peralatan kantor4) Pengalokasian bandwidth bisa diatur dengan mudah5) Biaya perawatan lebih murah, karena memiliki komponen pasif6) Lebih efisien dalam hal biaya pemasangan, pemeliharaan, dan pengembangan.
Meskipun memiliki banyak kelebihan, ada beberapa kelemahan yang terdapat pada jaringan GPON, antara lain:
1) Kompleksitas model layering dibanding jaringan lain2) Jika dibandingkan dengan GEPON, instalasi GPON memakan dana lebih banyak3) Penerima laju data 2.4 Gbps saat ini terbilang cukup mahal4) Saat ini bandwidth upstream hanya terbatas hingga 622 Mbps saja
 I. Permasalahan Jaringan Fiber Optic

Dari problem pada saat instalasi kali ini dapat diambil beberapa kesimpulan supaya hal yang sama tidak terjadi kembali, untuk meminimalisasikan terjadinya problem tersebut, tim menyimpulkan berapa hal diantaranya:

1. Pastikan kabel fiber yang digunakan bersih dan tidak patah atau rusak.

2. Pada saat splicing pastikan loss yang dihasilkan seminimal mungkin. Atau mencapai RX sensitivity yang direkomendasikan yaitu -22 s/d – 24 dB.

3. Pada saat memasukan konektor ke salah satu port di OTB pastikan inner-nya masuk secara tepat.(jika hal ini tidak diteliti dengan baik maka pada saat melakukan pengukuran dengan power meter, maka loss yang di hasilkan akan besar).

4. Pada saat pengukuran dengan power meter pastikan gelombang yang digunakan sama.
Bila terjadi beberapa masalah, maka cek beberapa keterangan kofigurasi di bawah ini diantaranya adalah :

1. Failure of ONU to range
a) Fiber yang kotorb) Sinyal degradasic) Kabel fiber terlalu panjangd) Kabel fiber rusake) Bad connections/fiber plant componentsf) Laser/receiver tidak berfungsig) ONU ID# conflict
2. Loss permanent pada frame/pattern di TDM
a) Konfigurasi kabel yang salahb) Ports/Channels/Board tidak aktiv
3. Tidak bisa telnet ke SCC management port (pada OLT)
Konfigurasi yang salah pada SCC IP parameternya.

4. No IP traffic
a) VLAN membership yang salahb) Ports tidak di enabled



Semoga Bermanfaat Yaps 

SALAM BOOTLOVER


TEAM BERANDAL OPREXER ONE